Lokasi Wisata Pacitan
Negara mana itu ?? Daerah apa itu ?? Ada di peta Indonesia atau tidak ya ???? Tapi ingat, di kota kecil ini pernah terlahir salah satu pemimpin bangsa ini,... Susilo Bambang Yudhoyono. Pacitan adalah sebuah kota di tepi pantai selatan yang terletak pada garis lintang selatan : 8' 3 – 8' 17 bujur timur 11' 2 – 11' 28. Pacitan adalah sebuah kabupaten yang terletak di penghujung barat daya provinsi Jawa Timur yang berjarak 270 km dari kota Surabaya atau 100 km dari Solo. Untuk menempuhnya kita butuh waktu 5-6 jam dari Surabaya melalui Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, dan Ponorogo. Kondisi geografis kabupaten Pacitan 80 % lebih wilayahnya merupakan gunung kapur yang sulit air. Namun di balik itu tersimpan pemandangan alam yang eksotik yang tidak pernah atau jarang dijumpai di daerah lain. Apa saja itu ? Mari coba kita telusuri satu-persatu……
WISATA ROHANI DAN ALAM
Pondok Pesantren Termas
Pondok
pesantren ini menurut sejarah merupakan pondok pesantren tertua ke-2 di Pulau
Jawa. Terletak di desa Tremas kecamatan Arjosari (10 km menjelang Pacitan dari
arah Ponorogo). Mengunjugi ponpes ini apalagi kalau telah melakukan sholat di
dalam masjid di lingkungan ponpes, serasa kedekatan kita terhadap Sang Khaliq
semakin bertambah.
Dilihat dari segi jaraknya, yakni 135 Km dari kota Solo dan 70 Km dari
kota Ponorogo, maka wajarlah kalau santri-santri yang berdatangan dari daerah
lain harus berjalan kaki karena belum adanya sarana transportasi.
Sedangkan desa Tremas terletak pada 11 kilometer dari kota Pacitan ke utara dan1 kilometer dari kecamatan Arjosari. Desa Tremas dipagari oleh bukit-bukit kecil yang melingkar dimana sebelah utara dan sebelah timur desa Tremas mengalir sungai Grindulu yang selalu membawa lumpur banjir di waktu musim penghujan. Oleh karenanya pondasi rumah penduduk desa tersebut rata-rata sangat tinggi bila dibandingkan dengan pondasi rumah penduduk di daerah yang bebas banjir. Desa Tremas dibatasi oleh beberapa desa yaitu, sebelah utara dibatasi oleh desa Gayuhan, sebelah timur dibatasi oleh desa Jatimalang, sebelah selatan dibatasi oleh desa Arjosari dan di sebelah barat dibatasi oleh desa Sedayu.Mata pencaharian penduduknya adalah bertani, yakni bercocok tanam padi, kacang tanah, kelapa, pisang, sayur mayur dan sebagainya. Karena Pacitan merupakan daerah yang minus dan tandus maka tidaklah aneh jika masyarakatnya sedikit ketinggalan jika dibandingkan dengan masyarakat daerah lain, khususnya dalam bidang ekonomi.Dengan uraian tersebut kita dapat menggambarkan kehidupan rakyat di daerah itu, yang sedikit banyak dapat mempengaruhi keadaan Pondok Tremas Tremas berasal dari dua kata yaitu Trem berasal dari kata Patrem yang berarti senjata atau keris kecil dan mas berasal dari kata emas yang berarti logam mulia yang biasa dipakai untuk perhiasan kaum wanita. Kata ini berkaitan erat dengan cerita tentang dibukanya sebuah hutan yang akhirnya dinamakan Tremas, adapun yang pertama kali membuka hutan tersebut adalah seorang punggawa keraton Surakarta yang bernama Ketok Jenggot, atas perintah raja keraton Surakarta sebagai hadiah atas jasanya yang telah berhasil mengamankan keraton dari mara bahaya. Dikisahkan pada suatu hari, Raja Keraton Surakarta memerintahkan kepada punggawanya yang bernama Ketok Jenggot untuk menjaga ketat kerajaannya, karena raja bermimpi bahwa hari yang akan datang mau ada bencana yang disebabkan datangnya seorang pencuri yang akan memasuki dan mengambil senjata pusaka yang ada di tempat penyimpanan, maka disuruhnya Ketok Jenggot menjaga dan mempertahankan dengan sebaik-baiknya. Namun pada suatu hari datang seorang penyusup yang dengan kecerdikannya dapat masuk dalam keraton, akan tetapi usaha penyusup tersebut terlihat oleh Ketok Jenggot hingga terjadilah suatu perkelahian, setelah menghabiskan berpuluh-puluh jurus, maka dengan kesaktiannya, Ketok Jenggot berhasil memenangkan perkelaihan tersebut. Siapakah pencuri tersebut? tak lain adalah sang raja sendiri dengan maksud ingin menguji sampai dimana keperwiraan dan kesaktian Ketok Jengot. Setelah kejadian itu, maka sang raja pun mengakui bahwa punggawanya tersebut benar-benar patuh dan sakti. Sebagai tanda atas kepatuhan dan kepahlawanannya itu maka sang raja memberikan hadiah kepada Ketok Jenggot berupa senjata Patrem Emas dan memberi tugas untuk membuka hutan di sebelah timur daerah Surakarta. Demikianlah akhirnya setelah melalui perjuangan yang tidak ringan, Ketok Jenggot berhasil membuka hutan di sebelah timur daerah Surakarta, yang kemudian daerah tersebut bernama Tremas. Perlu diketahui, bahwa sebelum Ketok Jenggot membuka hutan Tremas, di daerah tersebut sudah ada sekelompok orang yang lebih dahulu datang dan bermukim, yaitu R. Ngabehi Honggowijoyo (ayah Nyai Abdul Manan). Maka dari itu setelah meminta ijin dan memberi keterangan tentang tugasnya, barulah Ketok Jenggot mulai melaksanakan tugasnya dengan membuka sebagian besar hutan di daerah tersebut. Setelah tugasnya selesai, senjata Patrem Emas yang dibawanya itu ditanam ditempat beliau pertama kali membuka hutan tersebut, dan akhirnya daerah yang baru dibukanya tersebut diberi nama “Tremas“. Demikianlah sekilas cerita tentang asal mula nama Tremas yang dikemudian hari digunakan untuk menyebut sebuah pesantren yang berdiri di daerah tersebut, sedangkan Ketok Jenggot sendiri akhirnya bermukim di situ sampai akhirhaya dan dimakamkan di daerah tersebut |
Pemandian
Air Hangat Tirta Husada
Terletak di kecamatan Arjosari lokasinya sekitar 6 km dari ponpes Termas.
Sumber air hangat yang muncul dari pegunungan di sekitar pegunungan kapur
selatan yang nyaman untuk berendam dan menghangatkan tubuh dari kepenatan kerja
sehari-hari.
Monumen
Palagan Tumpak Rinjing
Terletak di Desa Dadapan Kec. Pringkuku berada tengah-tengah hutan jati di
tepi jalan raya Pacitan-Solo (5 km dari kota Pacitan). Merupakan monumen yang
dibangun untuk mengenang perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Dari lokasi monumen kita dapat menikmati indanya pemandangan pantai Teleng
Ria dan kota Pacitan dari atas bukit.
MONUMEN PERJUANGAN PANGLIMA SUDIRMAN
Terletak di desa Pakis Kecamatan Nawangan, sekitar 35 km dari Pacitan ke
arah Purwantoro Jawa Tengah melewati Kec.Arjosari ke arah utara. Gunung kapur
dan bebukitan menjadi pemandangan indah menuju kecamatan Nawangan yang
merupakan kecamatan tertinggi di Pacitan yang memiliki panorama alam yang
sangat indah. Di sini didirikan Monumen Perjuangan Panglima Sudirman untuk
mengenang perjuangan gerilya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI.
Wisata Pantai
Pantai
Teleng Ria
Pantai
ini terletak sekitar 3 km dari kota Pacitan. Merupakan pantai yang enak untuk
dikunjungi sambil menikmati santapan ikan segar (baker/goring) yang langsung
dipetik dari laut oleh para nelayan sambil menikmati indahnya Teluk Pacitan.
Pantai
Srau
|
|
|
Salah satu pantai terindah di Pulau Jawa yang masih sangat alami adalah
pantai Srau. Terletak di desa Candi kecamatan Pringkuku yang jaraknya sekitar
26 km dari kota Pacitan. Di sini kita bisa menikmati pemandangan pantai pasir
putih, karang bolong, mancing bersama dari atas bukit, serta menikmati sunset
pada sore hari dari atas bukit yang di bawahnya menggelegar laut pantai selatan
yang bisa mencapai ketinggian 6 meter. Pantai Srau di Pacitan (Jawa Timur,
Indonesia) menawarkan 3 surf spots bagi intermediate surfer, pemandangan pantai
dengan hamparan pasir putih yang alami dan jauh dari keramaian, snorkling di
air laut yang jernih serta memancing dari atas bukit karang Pantai Srau
terletak di Desa Candi Kecamatan Pringkuku, berjarak kurang lebih 25 Km arah
Barat Pacitan. Pantai Srau mungkin obyek wisata yang tak boleh terlewatkan
apabila kita berwisata ke kota Pacitan. Pantai Srau terkenal dengan pasir
putihnya yang sangat indah.
Pantai
Watu Karung
Pantai
ini berjarak sekitar 15 km dari Pantai Srahu, dimana kita dapat menikmati
pemandangan pantai ala Parang Tritis di Jogya sambil menikmati ikan
bakar/goreng yang dipetik langsung dari laut. Di antara jalan menuju ke Pantai
Watukarung, ada goa Jaran yang panjangnya mencapai 48 km, yang merupakan salah
satu goa terpanjang di dunia.
Perjalanan menuju
Pantai Watu Karung (WK) tidaklah mudah. Tersembunyi di salah satu titik
sepanjang garis pantai selatan Pacitan (Jawa Timur, Indonesia), Pantai Watu Karung
bisa dicapai dengan sepeda motor ataupun mobil sewaan melalui jalan berkelok
naik turun perbukitan. Tempat ini juga menjadi tempat pelelangan ikan para
nelayan sekitar. Namun perjalanan belum berakhir karena surf spots berada
di tempat yang berbeda.
Di balik
keindahannya, Pantai Watu Karung ternyata memiliki ombak yang luar biasa.
Dengan tipe reef
break dan dasar laut berupa batu karang, pada saat-saat
tertentu Pantai Watu Karung bisa menghasilkan barrel yang akan membuat surfer serasa
berada di surga. Baik surfer dengan goofy style maupun natural bisa berselancar
di sini karena Pantai Watu Karung memiliki ombak kanan dan kiri. Tempat ini
juga belum terlalu ramai, sehingga surfer bisa
mengejar ombak dengan leluasa. Angin offshore biasanya
datang pada bulan April – Oktober, menjadikan bulan-bulan ini adalah saat-saat
terbaik untuk bercengkerama dengan barrel Watu
Karung. Tahun 2009 lalu, peselancar top Indonesia Rizal Tanjung mengajak Bruce
Irons, juara Rip Curl Pro Search 2008 untuk menjajal dan membuktikan betapa
ombak Pantai Watu Karung adalah ombak kelas dunia.
Pantai
Klayar
Terletak sekitar 30
km dari kota Pacitan termasuk wilayah desa Widoro kecamatan Donorojo. Di pantai
ini kita bisa menikmati deburan ombak pantai selatan yang disambut oleh pasir
putih yang terbentang luas. Kita juga bisa menikmati muara sungai yang berwarna
kehijauan bertemu dengan laut yang berwarna kebiruan yang menyegarkan mata.
Klayar adalah pantai eksotik dengan hamparan pasir putih, batu karang mirip
Sphinx, karang bolong, seruling laut dan air mancur alami hingga setinggi 10
meter yang menjadikannya pantai dengan pesona alam yang tiada duanya.
Klayar terletak
kurang lebih 45 km sebelah barat Pacitan dan dapat dicapai dengan sepeda motor
ataupun mobil. Perjalanan menuju ke sana adalah sebuah tantangan tersendiri
yang akan memacu adrenalin karena jalan yang sempit dan rusak di beberapa
bagian, kelokan tajam serta rute naik turun perbukitan. Ada beberapa ruas
dengan tanjakan dan turunan cukup ekstrim. Namun demikian, keindahan
pemandangan bukit dan lembah hijau akan menemani sepanjang perjalanan.
Hamparan pasir
putih membentang dengan ombak sejernih kristal memecah di bibir pantai, diapit
bukit karang di kanan dan kirinya. Anda bisa naik ke bukit karang di sebelah
kanan dan menikmati pemandangan landscape Klayar
yang indah dari sebuah gardu pandang.
Puas menikmati
Klayar dari atas, berjalan-jalan menyusuri pasirnya yang putih menjadi pilihan
yang paling pas. Berjalan ke arah timur, Anda akan bertemu dengan sebuah sungai
kecil yang mengalir membelah pantai untuk kemudian menyatu dengan air laut.
Menyeberangi sungai ini menjadi sensasi tersendiri yang mengasyikkan. Di
beberapa titik kedalamannya mencapai paha orang dewasa. Tidak jauh dari muara
ini, sungai lain yang lebih kecil namun tidak kalah cantik mengalir tenang
membentuk muara yang kedua. Dasarnya berpasir hitam dengan garis-garis pasir
putih yang terbawa dari pantai.
Seruling
Laut, Batu Karang Sphinx, dan Karang Bolong
Di ujung timur Anda
akan disapa oleh sebuah laguna yang jelita. Diapit 2 gugusan batu karang,
laguna ini terlihat indah dengan gulungan ombak jernih yang menghantam dinding
karang dan kemudian memecah dan berputar di hamparan pasir putih. Laguna kecil
ini memang mempesona dan membuat betah berlama-lama duduk santai memandangnya.
Ombak berkali-kali menghempas batu karang dengan kuatnya dan menimbulkan efek
air terjun di dindingnya dengan buih-buih putih yang cantik.
Batu-batu karang
menjulang tinggi di sebelah timur laguna. Salah satunya kalau diperhatikan mirip
dengan bentuk Sphinx. Menjelajahi area karang di belakangnya, terlihat beberapa
lubang kecil berisi air yang nampaknya menjadi rumah bagi kepiting-kepiting
kecil. Nun jauh di sebelah kanan, nampak bukit karang dengan terowongan alami
di bawahnya.
Jangan kaget ketika
di belakang Anda tiba-tiba sebuah air mancur menyembur ke atas. Lagi-lagi
sebuah fenomena alam luar biasa. Ada sebuah celah di batu karang ini. Ketika
ombak datang dengan cukup deras, sebagian airnya masuk ke bawah batu dan
menyembur ke atas seolah sebuah air mancur raksasa yang bisa mencapai
ketinggian hingga 10 meter. Air mancur ini juga disertai dengan suara mirip
siulan sehingga sering disebut sebagai seruling laut.
KALI MARON DAN
PANTAI IROBOYO
|
|
|
|
|
|
|
|
Kali Maron adalah ‘
Green Canyon’ Pacitan. Terletak di Desa Maron Kec.Pringkuku sekitar 15 km dari
Goa Gong arah Pantai Klayar. Untuk menuju pantai Iroboyo pengunjung disarankan
menyewa perahu penduduk yang menyusuri Kali Maron sepanjang 4,5 km dari desa
Maron. Pemandangan di sepanjang sungai berdiri pohon kelapa dan pohon jambu
yang hijau dan asri dengan air sungai berwarna kehijauan yang menyegarkan mata.
Di salah satu lokasi aliran Kali Maron terdapat ceruk sungai yang oleh warga
setempat dikeramatkan dengan nama Kali Sirah, namun di sinilah letak eksotiknya
Kali Maron dengan sungai yang airnya berwarna hijau didiami ratusan ikan air
tawar dan ketenangan suasananya, menjadikan tempat ini sebagai Green Canyon of
Pacitan. DI Pantai Iroboyo yang berpasir besi warna hitam kita dapat bermain
water tubing dan surfing.
PANTAI KRIKILAN
|
|
|
Pantai Krikilan
terletak di desa Widoro Kec. Donorojo merupakan pantai yang masih sangat alami
karena baru dibuka pada awal tahun 2012. Lokasinya di sebelah timur pantai
Nampu (wilayah Jawa Tengah) sekitar 6 km jalan darat dari Pantai Klayar.
PANTAI BUYUTAN
|
|
Sama seperti Pantai
Krikilan, Pantai Buyutan terletak di desa Widoro Kec. Donorojo merupakan pantai
yang masih sangat alami karena baru dibuka pada awal tahun 2012. Lokasinya di
sebelah timur pantai Krikilan sekitar 6 km jalan darat dari Pantai Klayar.
Pantai
Bawur
Pantai Bawur
terletak di Sidomulyo Kec. Ngadirojo sekitar 30 km sebelah timur Pacitan. Saat
ini di lokasi Pantai Bawur dijadikan tempat pembangkit tenaga listrik yang
dikelola oleh PT.PJB anak perusahaan PT.PLN.
Pantai
Bakung
Terletak di Desa
Karang Nongko Kec.Kebon Agung sekitar 10 km sebelah timur Pacitan.
Pantai
Ndangkal
Pantai ini terletak
di Dsn.Wora-Wari Kec. Kebon Agung sekitar 12 km sebelah timur kota Pacitan.
Pantai
Sidomulyo
Pantai Sidomulyo
ini
terletak di desa Sidomulyo Kec. Ngadirojo kabupaten Pacitan, yang sekitar 50 km
arah timur dari Ibukota Kabupaten
Pacitan dan terjangkau dengan semua kendaraan . pantai pasir putih adalah wajah ke pantai selatan yang
panjangnya 2 Km.
Para pengunjung dapat membuat berbagai macam kegiatan di sini, seperti berenang, mandi matahari, ikan, dll dengan menikmati laut besar.
Para pengunjung dapat membuat berbagai macam kegiatan di sini, seperti berenang, mandi matahari, ikan, dll dengan menikmati laut besar.
PANTAI PIDAKAN/JETAK
Pantai ini terletak
di Desa Jetak Kec. Tulakan sekitar 30 km dari kota Pacitan ke arah timur
(Trenggalek).
Pantai Tawang
Terletak di
Kecamatan Lorok sebelah timur Pacitan berjarak sekitar 45 km arah Trenggalek.
Pantai Kali
Wuluh
Pantai ini terletak
di desa Klesem kecamatan Kebon Agung sekitar 15 km arah timur kota Pacitan.
Pantai
Wawaran
Kecamatan
Kebonagung adalah salah satu kecamatan di Pacitan diantara beberapa kecamatan
lainnya yang berada pada wilayah garis Pantai Selatan. Selain memiliki
pemandangan pegunungan yang indah, Kecamatan ini juga memiliki potensi besar di
bidang perikanannya. Pantai Wawaran, yang merupakan Pantai yang berada di
wilayah Kecamatan Kebonagung adalah Pantai yang produktif dan prestatif dalam
hal hasil ikannya. Pantai ini, selain memiliki panorama alam khas laut selatan
yang indah dengan ombaknya yang besar, juga memiliki prodktifitas tinggi
menghasilkan ikan – ikan yang berkualitas tinggi. Pantai Wawaran ini merupakan
sentra pengembangan penangkapan ikan laut yang telah mendapatkan penghargaan
Presiden RI. Di bawah Koperasi Mina Upadi, usaha perikanan laut berkembang pesat
dan mulai menerapkan modernisasi nelayan.
Lokasi Pantai ini
berada di dusun Wawaran yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia,
panorama alamnya sangat menawan. Pantai ini juga memiliki Pasir Putih dan
hamparan hutan bakau dan pohon nyiur di sepanjang pantainya, melengkapi
keindahan alam di Kecamatan Kebonagung. Gelombang yang menerjang karang setiap
saat di salah satu sisi tebing terjalnya, melengkapi keindahan pantai Wawaran.
Lautnya dalam danberwarna biru, tidak jauh dari pinggir pantai tampak di bawah
permukaan bongkahan batu karang yang timbul dan tenggelam dipermainkan oleh
ombak khas Pantai Selatan.
Selain keelokan
Pantainya, Pantai ini pernah juga mengharumkan nama Kabupaten Pacitan serta
Jawa Timur dengan prestasi yang ditorehkan Kelompok Nelayan Mina Upadi ketika
menjadi juara lomba Optikapi (optimalisasi penangkapan) tingkat nasional pada
tahun 2005 yang diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
Istana Negara. Atas prestasinya itu, kelompok nelayan yang berdiri tahun 1987
dan beranggotakan 65 nelayan tradisional tersebut mendapat hadiah perahu
berukuran 25 Gross Tons (GT).
Pantai Wawaran yang
masih alami menjadi pusat mata pencaharian bagi masyarakat sekitarnya telah
menjadi nafas kehidupan bagi mereka. Selain pesona alamnya yang indah, pantai
nan elok ini juga sangat produktif menghasilkan ikan – ikan yang berguna untuk
kehidupan masyarakat sekitar. Selamat datang di Pantai Wawaran Kebonagung, pantai
elok yang produktif.
Wisata Goa
GOA
PUTRI
Goa ini
terletak berdekatan dengan Goa Gong di kecamatan Punung (sekitar 15 km dari
Pacitan) Merupakan salah satu obyek wisata goa yang ada di Pacitan yang patut
untuk dikunjungi sebelum mengunjungi Goa Gong
Goa
Gong
Goa ini terletak di
desa Bomo Kecamatan Punung yang letaknya sekitar 4 km dari Goa Putri, diyakini
sebagai salah satu goa wisata tercantik di dunia dengan kedalaman 700-800 meter
yang terdiri dari 7 ruangan besar yang eksotik yang tidak terbayangkan
sebelumnya. Kita bisa menikmati stalagtit dan stalagnit dari tetes-tetes air
yang masih hidup di dalam goa ini. Menuju lokasi ini menempuh perbukitan namun
jalan relatif bagus.
Gua ini
merupakan gua yang indah dan cukup dalam diantara gugusan gua-gua yang terletak
di disekitarnya. Karena masih ada beberapa gua lain yang letaknya tidak
terlalu jauh dari Gua Gong, seperti Gua Tabuhan dan Gua Putri. Gua Gong
memiliki stalagtite dan stalagmit yang mengagumkan dan dikatakan menjadi indah
di Asia Tenggara. Memiliki kedalaman sekitar 256 m .
Penamaan gua Gong
sendiri bertalian erat dengan salah satu nama perangkat gamelan Jawa. itu
masyarakat sekitar menamakan gua tersebut menjadi Gua Gong. Pada
hari-hari tertentu setiap hari Jumat, ada suara musik tradisional yang disebut
“Jaranan” gong (gong tradisional) adalah instrumen yang paling keras
suara dari yang lain. Sampai sekarang, kadang-kadang suara masih dapat
didengar, itulah sebabnya gua ini sekitar 256 meter di bawah tanah,
memiliki 12 kamar, 7 mata air dan satu kamar mandi alam.
Gua ini terletak
sekitar 30 km barat Pacitan,Jawa Timur. tepatnya di Desa Bomo, Punting
kabupaten dan mudah dicapai dengan semua jenis kendaraan baik kendaraan roda
empat maupun kendaraan roda dua dengan memakan waktu sekitar 45
menit. Daerah ini juga tersedia beberapa fasilitas, seperti; toko suvenir,
restoran, tempat parkir, Masjid, dll.
Saat memasuki
gua, Anda akan melihat keeksotisan dengan dinding-dinding gua yang terlihat
kuning keemasan. Terdapat kipas angin besar di dalamnya yang sengaja diletakkan
di beberapa sisi gua untuk mengurangi rasa panas di dalam gua. Memasuki ruang
pertama, yaitu ruang Sendang Bidadari, di ruangan ini terdapat sendang
kecil dengan air yang dingin dan bersih. Di sebelahnya adalah ruang Bidadari,
dimana menurut cerita diruangan kadang melintas bayangan seorang wanita yang
cantik.
Ruang tiga dan
empat adalah ruang kristal dan marmer, dalam ruangan tersebut tersimpan
batu kristal dan marmer di sisi-sisi atas dan samping gua dengan kualitas yang
hampir sempurna. Memasuki ruanglima, adalah ruangan yang sedikit lapang. Di
tempat ini pernah dijadikan konser musik empat negara, yaitu;Indonesia, Swiss,
Inggris dan Perancis dalam kerangka mempromosikan keberadaan Gua Gong ke
mancanegara.Ruang enam adalah ruang pertapaan dan terakhir ruang tujuh adalah
batu gong. Adalah batu-batu yang apabila kita tabuh akan mengeluarkan suara
seperti gong.
Goa
Tabuhan
Berjarak sekitar 10
km dari Goa Gong terletak di kecamatan Donorojo. Di dalam goa ini kita bisa
menikmati sajian musik gamelan Jawa yang instrumennya dari stalatit/stalagnit
yang ada di Goa Tabuhan. Anda pecinta musik tradisional, khususnya gamelan?
Well, berarti Gua Tabuhan harus masuk dalam daftar wajib kunjung Anda. Lho,
memang apa hubungannya gua dengan musik gamelan? Sesuai dengan namanya, Tabuhan
berasal dari kata “tabuh” atau membunyikan alat musik pukul. Namun simpan dulu
rasa penasaran Anda hingga selesai menyusuri gua ini.
Begitu tiba di area
gua yang berada kurang lebih 40 km dari Pacitan ini, mulut gua akan langsung
menarik perhatian Anda. Lubang selebar 16 m di lereng kawasan karst ini dihiasi
dengan puluhan stalaktit batu kapur berwarna putih. Stalaktit-stalaktit ini
begitu kokoh, mengingatkan YogYES pada gigi-gigi taring raksasa yang sedang
menguap. Rongga gua luas dan lebar, dengan beberapa ceruk gelap di
pojok-pojoknya. Meski sebuah jalur setapak bersemen sudah dibangun di dalam
gua, namun Anda harus tetap berhati-hati dalam melangkah. Beberapa stalaktit
masih meneteskan air dan membuat licin di beberapa bagian.
Gua yang berada di
Dusun Tabuhan, Desa Wereng, Kecamatan Punung ini termasuk salah satu situs
peninggalan sejarah penting dan disinyalir sebagai salah satu gua hunian kering
manusia purba. Hasil penelitian membuktikan bahwa gua ini telah dihuni manusia
purba sejak 50 ribu tahun yang lalu. Terdapat jejak bengkel alat batu dari masa
10 ribu tahun yang lalu, temuan moluska, dan bahkan fosil gigi manusia yang
masih menempel pada dinding gua. Di bagian kanan terdapat beberapa bekas
penggalian arkeologi yang dipagari. Sayangnya hasil-hasil penggalian tidak
dipamerkan di sini.
Berjalan ke ujung
belakang sebelah kanan gua, Anda akan menemukan jawaban atas hubungan antara
gua dengan musik gamelan. Beberapa stalaktit dan stalagmit dengan ajaib bisa
menghasilkan suara sesuai tangga nada apabila dipukul. Sekelompok seniman
setempat memanfaatkannya untuk menghibur para pengunjung. Bila ingin
membuktikannya, Anda cukup membayar Rp 70 ribu dan mereka akan memainkan 6 buah
lagu Jawa. Tertarik untuk mencoba?
Goa
Kalak
Letak
goa ini di antara jalan Pantai Klayar dan Goa Gong (sekitar 3 km dari Goa Gong)
Merupakan goa tua yang pernah ditemukan adanya fosil purba yang asyik untuk
dikunjungi. gua ini dulunya juga sebagai obyek wisata sebelum gua gong
diketemukan, dan menuruh cerita orang orang dulu juga gua ini sebagai tempat
pertapaan ataupun bersemedi untuk memohon sesuatu. konon mantan presiden RI ke
2 Bp Soeharto pun juga pernah tirakat di gua ini. gua yang berada di sisi
selatan gua gong berjarak kurang lebih 5 km. berada di tepi jalan goa gong
menuju kalak. pemandangan saat ini sungguh memprihatinkan karena dulu yang
dibanggakan namun sekarang kurang perawatan kelihatan dengan kondisi kebersihan
dan fasilitasnya. gua ini juga memiliki pemandangan stalagtit dan stalagmit
sangat indah. dengan berada di perut bukit dengan penunjuk nama guanya disisi
atasnya akan sangat terlihat apabila melewati jalan tersebut. kondisi jalan
bagus.
GOA (LUWENG) JARAN
|
Terletak di Desa Jlubang Kecamatan Pringkuku, kurang
lebih 15 Km dari kota Pacitan. Sangat cocok untuk wisatawan adventurir.
Diperlukan peralatan, keahlian dan stamina yang khusus untuk memasuki goa
ini. Mungkin
nama goa yang satu ini masih asing di telinga kebanyakan orang, tidak
sebagaimana tatkala mendengar nama Goa Gong atau Goa Tabuhan. Meski demikian
keindahan goa yang satu ini tidak kalah jauh dibanding dengan kedua goa
tersebut. Bahkan konon goa ini merupakan goa terpanjang di Indonesia.
Goa Luweng Jaran
terdaftar pada tahun 2002, ditemukan pertama kali oleh penduduk setempat pada
tahun 1984. Sampai saat ini, goa Luweng Jaran belum terbuka untuk umum,
bahkan yang pertama kali memerawani goa ini justru para bule yang merupakan
tim ekspedisi gabungan Anglo-Australia pada tahun 1987. Pada tahun ini hasil
pemetaan goa tersebut mencapai panjang 11 km, kemudian ketika dilakukan
ekspedisi kembali pada tahun 1992, goa ini terhubung dengan luweng Punung
Plente (salah satu daerah di kota Pacitan), sehingga panjang goa mencapai 19
km. Data terakhir pada tahun 2002 panjang goa ini mencapai 25 km.
Berbeda dengan
Goa Gong maupun Goa Tabuhan yang strukturnya didominasi oleh bebatuan dengan
berbagai macam bentuk keindahannya, goa Luweng jaran merupakan goa aliran
sungai (sungai bawah tanah). Pintu masuk goa ini juga berupa sungai. Bahkan
goa ini merupakan Swallow Hole atau tempat menghilangnya sungai permukaan ke
dalam gua. Goa ini dikenal juga dengan nama goa Labirin karena lorongnya
bercabang-cabang dan bertingkat.Meski belum terbuka untuk umum sebagai tempat
wisata, namun goa ini merupakan “surga” petualangan bagi para aktifis pecinta
alam. Karena goa yang satu ini menyajikan beragam keindahan, tantangan
sekaligus keajaiban. Dinding goa merupakan ornamen hamparan batu selayaknya
relief ghaib istarat alam. Stalagtit dan stalagmit menjuntai dengan aneka
bentuk, ada yang mirip manusia, binatang, menara bahkan miniatur Grand Canyon
membentuk taman batu yang basah dan indah sekaligus mempesona.
Satu lagi
pesona keajaiban alam yang terdapat pada goa ini yaitu adanya tunas pohon
kelapa yang menyeruak diantara pekatnya dinding dan atap goa yang basah,
meski kekuningan namun pohon ini tetap hidup, ada juga yang menganggap ini
hanya ornamen menyerupai pohon. Selain itu dilantai goa terbentuk telaga
kecil yang berasal dari kumpulan tetesan air yang bening dan menampakkan
dasar goa. Suara tetesan air ini terdengar ritmis dan teratur bersaing
dengan suara angin khas daerah pegunungan selayaknya suara magis, indah yang
mengharukan. Pesona ini diperkuat dengan pemandangan di lantai dan
dinding goa, tebaran batuan mutiara yang menyinar tajam, memancarkan
kilauannya. Namun para pengunjung dilarang keras memungut batuan ini karena
salah bergerak sedikit saja, dinding kapur goa bisa retak dan runtuh.
Banyak hal unik
yang tidak ditemukan di goa lain terdapat di Luweng Jaran. Lorong goa penuh
lumpur dan juga terdapat static pool, selain itu material pasir besi dari
laut dalam sebuah cekungan di dasar goa juga menambah pesona goa ini.
Salah satu lorong
di sisi barat chamber tersusun dari runtuhan bongkahan batu ukuran raksasa.
Bagi pengunjung yang bermaksud menelusuri goa ini penelusuran dimulai dengan
berjalan merunduk di antara celah-celah kecil bongkah batu. Di antara celah
kecil itu, ada satu lorong kecil yang harus ditelusuri dengan cara merayap.
Lorong inilah yang menyimpan keindahan ornamen yang semuanya telah
mengkristal.
Kristal dari
ornamen yang menyerupai selimut salju ini menyimpan berbagai misteri alam
karena banyak bentukan-bentukan spesifik yang tak dapat dijumpai di goa lain.
Salah satu ornamen unik di lorong ini adalah cave pearl, ornamennya berbentuk
seperti kilauan mutiara dengan ukuran sebesar kelereng hingga kepalan tangan.
Ornamen ini sering menjadi impian setiap caver karena tidak selalu ditemukan
dalam penelusuran goa.
Panjang dan
luasnya lorong Luweng Jaran, ditambah banyaknya ornamen goa spesifik,
menjadikan goa ini sebagai dambaan kelompok penelusuran goa atau pencinta
alam. Pengaturan manajemen yang baik dalam kegiatan penelusuran, bukan tidak
mungkin akan memberi pengalaman berharga.
Sebagai contoh,
penempatan basecamp di dasar luweng memberi arti bagaimana kita dapat
menjalani metabolisme kehidupan dalam ruangan gelap gulita yang tidak
mengenal perbedaan siang dan malam, jauh dari keramaian dan kebisingan.
Hal-hal ini sudah merupakan kisah menarik dalam perjalanan hidup seorang
penelusur goa.
Goa ini terletak
di dusun Kasri, desa Jlubang, kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan.
Lokasinya berada di perbukitan desa Jlubang, sekitar 20 km dari kota Pacitan
ke arah Barat. Sampai saat ini goa ini baru disambangi oleh para pecinta
petualang, belum dibuka untuk wisatawan. Diperlukan keberanian dan perasaan
tertantang untuk menyambangi dan menyusuri goa ini.
SONG
TERUS DAN WISATA PURBA LAINNYA
Goa Song Terus
terletak di area dekat Goa Tabuhan. Berbagai temuan arkeologi menunjukkan
bahwa ternyata Pacitan sudah dihuni pada masa-masa pra sejarah. Benda-benda
yang ditemukan tersebut diduga merupakan alat-alat kerja tingkat sederhana
jaman Prasejarah yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makan.
Dikenalnya Pacitan sebagai situs arkeologi dimulai sekitar tahun 1935 saat
Gustav Heinrich Ralph von Keningswald, seorang paleontology dan geology dari
jerman serta M.W.F. Tweedie menemukan situs Kali Bak Sooka di Kecamatan
Punung. Situs ini merupakan Bengkel
Manusia Purba Terbesar dari kebudayaan Paleolitik atau lebih dikenal
sebagai budaya Pacitanian. Selanjutnya ditemukan kurang lebih 261 lokasi
situs prasejarah dengan 3000 temuan artefak.
Temuan artefak di
Pacitan ada berbagai macam diantaranya Kapak Perimbas yang mempunyai multi
fungsi, selain alat untuk mencari ubi juga untuk berburu. Dalam kegiatan
berburu, terutama mulai pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut manusia juga menciptakan ujung anak panah dari batu. Temuan-temuan
lainnya diantaranya adalah Kapak Genggam, Kapak penetak, mata anak panah,
serut, alat-alat dari tulang, dsb. Pernah ditemukan juga manik-manik sebagai
sarana yang dipakai sebagai perhiasan dan juga biasanya dipakai sebagai bekal
kubur. Manik-manik semacam ini mulai ada sejak masa bercocok tanam yang pada
saat itu juga berkembang kebudayaan Megalithicum/batu-batu seperti dolmen,
kubur batu, dan sebagainya.
Tidak hanya
peralatan tetapi juga pernah ditemukan fosil manusia purba dari ras Austrialid
yang hidup sekitar 12.000 tahun sebelum masehi. Ketika ditemukan, kerangka
manusia purba berjenis kelamin perempuan itu dalam posisi terlipat menghadap
dinding goa dan disangga beberapa batu. Ditangannya memegang peralatan dari
batu. Satu lagi kerangka juga ditemukan tetapi rasnya berbeda, yaitu dari ras
Mongoloid.
Situs-situs
ditemukannya artefak-artefak tersebut diantaranya adalah situs Kali Bak
Sooka, Song Keplek, Song Terus, situs Sungai Banjar, Sungai Karasan, Sungai
Jatigunung (Tulakan), Kedung Gamping, Mantren, dsb.
GOA LUWENG
SULING
Goa ini terletak di Desa Sawahan
Kalak, Kec. Donorojo Pacitan. Goa dengan tipikan vertical yang di dalamnya
terdapat aliran sungai bawah tanah dan air terjun setinggi 45 m. merupakan
alternative wisata petualangan yang memerlukan keahlian khusus. Air sungai
bawah tanah diangkat ke permukaan dan dimanfaatkan untuk 8 dusun yang ada
sekitar goa untuk konsumsi saat musim kemarau panjang.
Goa Luweng Ombo“ Masuk gua, menelusuri kedalaman hati manusia yang gelap dalam seantero kemungkinan berjuta penghianatan dalam pertemanan. Bersama kita mencari sumber yang murni. Ya, kitalah pembawa cahaya itu, mari eksplorasi kembali, eksplorasi sampai skripsi… ” ( Mirza A. Hevicko)Menelusuri Luweng Ombo, sebuah gua vertikal yang terdapat pada koordinat 110o 56’ 36,2” BT dan 08o 10’ 14“ LS. Secara geografis Luweng Ombo berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Luweng adalah sebutan untuk gua vertikal, Luweng Ombo sendiri merupakan gua single pitch yang berbentuk pothole dengan diameter ± 80 meter dan kedalaman vertikal ± 120 meter, di dalamnya terdapat lorong horizontal ± 800 meter. Mulut luweng ini terlihat dari jalan mobil dengan jarak sekitar 50 meter. Dasar gua ini tidak datar seperti yang terlihat dari mulut di atas, dan tanaman yang terlihat seperti rumput nyatanya adalah pohon – pohon setinggi kira-kira 1,5 meter. |
Ubibam (Unit Bina Usaha Batu Mulia)
sumber pacitan surga wisata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar